Kamis, 15 Agustus 2013

Petualangan di Kota Tua

HAI!

16 Juni 2013, tepatnnya 2 bulan yang lalu, gua melakukan sebuah petualangan yang kayakya tidak akan pernah gua lupain. Sebenernya dari dulu gua pengen banget nge-post tentang hari itu, tetapi apa daya jiwa malas yang sudah tumbuh dan berkembang dengan baik didalam raga ini sering menolak dan baru tersampaikan hari ini. Okesip.

Jadi, waktu itu adalah saat-saat dimana kita akan naik ke kelas 9 dan berpisah dengan kelas 8. Sedih pake banget ya, mengingat masa-masa kelas 8 yang sangat indah bersama 8F, dan merasa berat banget buat berpisah sama 28 anak yang sangat limited edition di dunia ini yang pastinya gak bakal pernah tergantikan.

Nah, akhirnya kita memutuskan untuk mengadakan suatu acara perpisahan kelas gitu. Rencananya kita mau sewa villa, namun akhirnya keinginan itu mau tidak mau dihapuskan karena mengingat banyaknya masalah yang menghandang untuk menyelenggarakan itu. Akhirnya kita memutuskan untuk pergi ke suatu tempat yang mudah dicapai, dan pastinya seru. Kota Tua.

Kita berencana untuk pergi ke Kota Tua bersama teman-teman sekelas. Namun lagi-lagi masalah menghandang. Karena rencana pergi buat ke sana sangatlah mepet, jadi sangat disayangkan banyak yang tidak direstui oleh orang tuanya. Terus banyak pula yang masih tepar akibat ikut futsal yang diselenggarakan kemarennya, yang menjadikan alasan mereka untuk tidak ikut. Dasar. Ada pula yang sebenernya pengen ikut tapi karena gak ada temennya dia gak jadi ikut, huhu.

Tersisalah 6 orang, yaitu gua, Uci, Irani, Bening, Chaliba, dan Dirra. karena semangat untuk pergi ke sana sangat menggebu-gebu, akhirnya kita pun memutuskan untuk tetap pergi. Walaupun rada sedih juga sih, tapi gak apa-apa, karena kita memutuskan bahwa kita bakal seru-seruan disana dan melupakan semuanya, yey hip hip horee! Abaikan kawan.

Hari itu pun tiba. Kita ngumpul di spensa jam 7 (walaupun harusnya jam set.7 sih, penyakit ngaret memang sudah mendarah daging) dan kita langsung jalan ke stasiun. Abis itu, kita beli tiket commuter line. Lalu beberapa menit kemudian kita sudah duduk manis di gerbong wanita. Mirisnya, mereka duduk berjejer dan tidak meninggalkan tempat buat gua dan akhirnya gua duduk depan mereka sendirian hiks.

Keseruan kita selama di kereta, dan akhirnya gua gak duduk sendiri lagi haha



Mungkin karena masih pagi, jadi AC keretanya kerasa banget dinginnya. Saking dinginnya jadi pada kelaperan juga, dan mulai saling menjajah camilan. Setelah sekitar satu jam-an, akhirnya kita tiba di stasiun Kota Tua!

Haloha, Jakarta!
Setelah kita muter-muter stasiun karena gak tau harus kemana, (FYI, kita baru sadar bahwa gak ada satupun dari kita yang hapal rute ke kota tua, soalnya ada yang gak pernah ke kotu, dan ada juga yang ke kotu tapi itu sudah bertahun-tahun silam.)

Mengingat pepatah leluhur "Malu bertanya sesat dijalan", Daripada nambah malu-maluin soalnya udah ricuh bolak-balik, Akhirnya kita pun memutuskan untuk nanya ke tukang bajaj dan memutuskan untuk naik bajaj. Tarif bajajnya sekitar 40ribu buat 2 bajaj, namun karena kita sudah terlatih oleh ibu kita, maka kita pun menawar dan fix di harga 30ribu.


Para Bajaj yang mengantar kita ke tempat tujuan


Setelah menghabiskan waktu dibawa muter-muter, akhirnya kita sampai di Kota Tua. Setelah membayar dan bajaj itu pun pergi meninggalkan kita, kita pun membalikkan badan dan..................

...............melihat stasiun Jakarta Kota di kejauhan.
Jauh ya?  iya jauh....

Walaupun 5ribu melayang, tapi gakpapa deh ya, dijadikan pengalaman aja dan memetik nilai pelajaran dari apa yang terjadi, ceileh. Yang penting kita telah sampai!

Selamat datang di Kotu!

HALOHA!
Kenampakan sekitar


Karena bingung harus ngapain, akhirnya kita memutuskan untuk berkeliling. Tiba-tiba, seakan mengetahui kebingungan kita, ada bapak-bapak yang mendekati kita. Siapakah dia? Gerak-geriknya tidak mencurigakan tapi tetap menimbulkan rasa curiga di hati kita yang tidak mau peristiwa bajaj terulang kembali. Tangannya memegang selembaran dan apakah itu gerangan?!

Ternyata dia berencana untuk menawarkan sepeda ontel! Kaget gak kaget gak?!

.......................oke sepertinya kita harus lanjut sebelum gua mulai keluar dari jalur lagi.

Kita akhirnya sepakat aja buat nyewa sepeda. setelah dengan berbagai macam tawaran mulai dari kartu pelajar hingga kembali mengeluarkan jurus yang diajarkan oleh ibu-ibu kami, kita akhirnya menyewa 3 buah sepeda yang berharga 120ribu dengan waktu penyewaan 2 jam.

Seakan memanggil dan menggoda untuk dikendarai.

Ini dia kericuhan kami selama menyewa sepeda.




Kita bergowes ria berkeliling kota yang bener-bener seru. Mulai dari soktau aja gitu muter-muter yang alhamudulillah gak nyasar. Lalu saat kita lagi asik asik muter, tiba-tiba ada satpam gitu yang ngomong sama kita.

"Dek, temennya jatoh tuh."

Ternyata kawan, ada yang benar-benar bersemangat sampe-sampe jatoh dari sepeda.Kami, yang tidak terjatuh dari sepeda tentunya, lebih berkeinginan buat pergi ninggalin sih ya. 


Mungkin cukup segitu aja foto-foto mereka, mengingat banyaknya foto dimana wajah mereka tidak terkontrol dengan baik dan benar dan jika gua mempublikasikannya disini...................sepertinya gua masih ingin hidup, kawan.



Setelah menghabiskan waktu sekitar 1,5 jam untuk mengacaukan lalu lintas disana berkeliling, akhirnya kita pun menyadari bahwa tenaga kita tidak sebesar yang kita bayangkan. Akhirnya kita pun mulai tepar. dan dengan berat hati kita pun mengembalikan sepeda sewaan dan mengunjungi museum fatahillah.

Tapi sebelum masuk ke museum, kita foto-foto dengan manusia yang menjadi patung dan patung yang sebenarnnya adalah manusia.



Akhirnya kita pun masuk ke dalam gedung ini: 
...................maaf bening
Korban gantung. if you know what that mean.........
Begitu sepi.
Karena tidak kuat melawan ramainya arus lautan manusia, kita pun akhirnya meninggalkan museum fatahillah.     lalu kita pun berencana buat ke museum Bank Indonesia. Karena seperti yang sudah disebutkan di atas tadi, kita bener-bener gak tau jalan dan tak tahu arah jalan pulang aku tanpamu butiran debu kita akhirnya bertanya, tapi tenang aja, kita gak nanya ke supir bajaj ataupun makhluk semacamnya, kok.

Setelah dapat pencerahan jalan menuju sana, kita pun mulai jalan. Namun kita mulai didera rasa dahaga. Tanpa disengaja kita menemukan ini:


Kita pun melanjutkan perjalanan dan tiba di museum BI!
here we go

tiket yang didapatkan secara cuma-cuma

Museum BI luas banget. nyaman. dan yang paling penting: adem. Kita sempet kebingungan lagi gak tau harus masuk kemana, nah terus diujung lorong ada jalan masuk. akhirnya kita pun masuk. nah gak taunya itu nyambung ke sebuah lorong lagi dan berujung disebuah ruangan gelap.

FYI lagi, beberapa waktu sebelumnya kita sempet nonton film horror di BO bareng temen-temen sekelas, judulnya Coming Soon. Mungkin karena unforgettable banget dan gak bisa dilupain kenangan pas nontonnya (setannya maksudnya kok, setannya itu loh hehehehehehehehehehe) kita jadi takut dan lari keluar lagi. kemudian terulang lagi dan terulang lagi.......hingga akhirnya kita pun memberanikan diri. dan gaktaunya itu adalah theater. maklum gelap, soalnya gak ada siapa-siapa disana.

tiba-tiba muncul disini

Beberapa wajah yang tertangkap oleh kamera:

Abis itu kita menemukan sebuah ruangan yang sampai sekarang masih kita cintai. Kita menamai nya.....Ruang Emas! karena disana tentang emas gitu.


Kenapa tempat ini kita cintai? soalnya tempatnya bener-bener nyaman. Ternyaman dimuseum yang nyaman. Selain ada emas, disekelilingnya terdapat kaca yang memuaskan hasrat para perempuan yang narsis  keren. Dan yang paling-paling adalah......efek cahayanya keren banget membuat hasil foto orang orang yang kelelahan dan tepar dan hancur menjadi sedikit yah........lumayan.

Inilah kaca yang menjadi tempat kejadian perkara beserta bukti-bukti yang bertebaran:


kaki yang sudah membawa kita hingga sampai sini....
Setelah menyadari bahwa kita sudah terlalu lama menghabiskan waktu disana, dengan berat hati kita meninggalkan ruangan itu dan lanjut lagi. akhirnya kita tiba di penghujung museum BI dan disapa oleh hawa panas khas Ibu Kota. Sebenernya agak-agak gak rela gitu, dan rasanya pengen lari masuk ke dalem lagi.

Seakan menjawab isi hati kita, di depan museum ada abang-abang penyelamat jiwa, sebut saja........abang-abang penjual es kelapa muda. Disini sambil minum kita mulai mengatur uang, soalnya kita sebelumnya bayar sana-sini patungan gitu. Dan mulailah kericuhan dimulai....kita bener-bener bingung disini. mulai dari buka-buka dompet, cek kantong, kalkulator, mengingat pengeluaran dll.

"Eh kok uang gua kurang ya?"
"Masa sih?"
"Ada yang belum bayar sepeda?"
"Eh gua belom bayar apa aja?"
"Gua ada utang gak?"
"Tar dulu woy satu-satu!"
"Eh ini es kelapanya gak ada yang mau?"
"Mana es gua manaaa"
"Waaah segarnyaa"
"Sini mau juga dong mau juga"
"INI DULU WOY GIMANA UANGNYA"
"Ohiya lupa.."
"Asaan gua udah bayar..."
"Lu belum bayar kali.."
"Eh ini deng uangnya di kantong gua belom ngasihin lupa hehe"
"Gua lupa, tapi kayaknya ini gua belom bayar deh"
"Lu mah udah ih"

dan ada juga yang bilang gini:
 "Eh beneran nih. Kalian jangan membohongkan gua."

Entah dia belajar dari mana kosakata seperti itu.......

Saking bingungnya sampe hampir lupa bayar es kelapa, untung Dirra berbaik hati untuk ngebayarin. Dan sampe sekarang belum diganti uangnya. Maaf, dirra.

Abis itu kita jalan lagi. Nah, karena rasa lapar mulai datang, kita pun menghampiri ini!

Kita pun melanjutkan perjalanan mencari tempat buat menikmati hidangannya. 
kita menemukan tukang ini juga....
Finally, kita menemukan sepetak halaman rumput didepan museum gitu. Karena gak tau harus kemana lagi, kita jadi makan disitu deh, walaupun dirumput lumayan kan rumputnya bisa jadi hidangan penutup. tapi seenggaknya terlindungi dari terik matahari.

Kembali lagi wajah-wajah yang tidak terkontrol oleh kamera mulai muncul. Alhamdulillah wajah gua terlindungi karena gua adalah orang yang berada di balik kamera dan penangkap wajah wajah itu hohohoho 

Abis kita puas makan, untungnya kita inget waktu. kita akhirnya jalan ke stasiun untuk kembali ke Bogor.

Lihat mereka, jangan salah lihat ya kawan.


Setelah lumayan menunggu kepastian kereta, akhirnya kereta pun tiba. Kita pun dengan manis beranjak dan masuk ke dalam gerbong wanita yang.........ternyata lumayan rame. Eh bukan lumayan, tapi sangat rame. Sampe kita gak kebagian tempat duduk. Kita akhirnya berdiri dan gua berdiri sampe Bogor yey! keren gak? keren gak? Gak keren ya............

Udah deh pokoknnya abis itu kita tiba di kota Bogor! distasiun gua udah dijemput sama papa, dan akhirnya kita pun berpisah, pulang ke rumah masing-masing.

GUA KANGEN BANGET SAMA KALIAN! TERIMAKASIH UNTUK PERJALANAN YANG BENER-BENER TIDAK BISA DILUPAKAN! YOU ROCK GUYS!!!!

Maaf kalo kepanjangan (abis gregetan pengen banget nyeritain semua sampe ke detail-detailnya) banyak kata kata yang salah, dan banyak foto foto yang tidak senonoh. Akhir kata, dadah semua!